Aku, Hujan dan Dia. Oleh: Glint Lintjewas S aat hujan, orang-orang selalu menanti pelangi indah saat hujan berhenti. Aku bukan orang-orang itu. Saat hujan yang aku nantikan, ya itu. Hujan… Hujan dan dia. “Sedia payung sebelum hujan.” Adalah frasa yang paling tidak digunakan para penanti pelangi. Karena ‘sebelum hujan’nya itu sangat sulit diketahui, yang sangat sulit dideterrminasi. Sebelum hujan adalah jarak waktu antara hujan sebelumnya dan hujan selanjutnya, dan entah berapa lama jarak waktu sebelum hujan itu. Jadi solusi terbaikku adalah selalu membawa payung di waktu manapun. Seperti Nuh yang membuat batrah tanpa tahu kapan air bah nya akan datang. Dan harus dua. Maksudku payung yang aku bawah harus dua. Bagi yang merasa kalau ini aneh, okey mari dengar penjelasan kliseku. Beginilah itu bermulai. Sejauh yang aku ingat, aku seorang siswa SMA kelas dua, hidup sebagaimana siswa SMA seharusnya, tapi bukan aku yang menilai aku, orang-orang sekitarku, mereka bilang sih beg
Glint's blog
blog yang berisikan tentang Glint dan apa yang Glint tulis